Ekspor Alas Kaki Indonesia kalah dari China dan Vietnam
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot angka ekspor produk-produk Indonesia hingga kini masih buntu, meskipun ada beberapa produk yang angka ekspornya naik. Namun jika dilihat keseluruhan produk yang dihasilkan Indonesia maka angkanya jelas stagnan bahkan boisa disebut menurun.
Hal tersebut disampaikan berbeda oleh Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) yang menyebut kinerja ekspor alas kaki Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal tersebut sebagaimana terdapat data yang menyebut nilai ekspor alas kaki Indonesia pada tahun 2016 mencapai 4,192 miliar euro. Kemudian pada 2017 mengalami peningkatan menjadi 4,526 miliar euro.
Baca juga : Gubernur H. Sugianto Sabran : Kalteng Siap Melaksanakan Tahapan Pilkada Dengan Tetap Kedepankan Protokol Kesehatan Covid-19Peningkatan tersebut tidak terjadi dari tahun 2016, Ketua Umum Aprisindo, Eddy Widjanarko menerangkan, jika peningkatan ekspor alas kaki Indonesia itu, sudah mulai naik sejak tahun 2013. Dimana pada 2013 ekspor alas kaki Indonesia berada di angka 2,906 miliar euro, kemudian naik pada 2014 menjadi 3,091 miliar euro, serta pada 2015 pun naik ke 4,060 miliar euro.
Hal tersebut membawa Indonesia mampu menguasai ekspor alas kaki untuk wilayah Asia pasifik. Namun sayangnya angka ekspor alas kaki Indonwesia masih kalah oleh China dan Vietnam. Dengan demikian Indonesia hanya menempati peringkat ketiga untuk wilayah Asia Pasifik.
Disis lain Wakil Ketua Bidang Sport Shoes serta Hubungan Luar Negeri Aprisindo, yaitu Budiarto Tjandra menyebut, jika industri alas kaki Indonesia perlu terus ditingkatkan produktivitasnya, sebab ekspor alas kaki Indonesia masih tertinggal jauh dari China dan Vietnam. (cara cepat menambah follower instagram).
Berdasarkan data yang dimiliki Aprisindo, angka ekspor alas kaki China di pada 2017 menembus angka 44, 886 miliar euro. Sementara nilai ekspor alas kaki Vietnam mencapai angka 15,347 miliar euro. Bedasarkan data tersebut keuntunganChina dan Vietnam jauh lebih unggul dar Indonesia. Meskipun Indonesia juga mengalai kenaikan setaip tahunnya namun angkanya jauh jika dibanding kedua negara tesebut
Hiangga kini Indonesia hanya memiliki 13 perusahaan alas kaki, yang baru buka ada dua yaiti di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jika ingin mengalahkan China atau Vietnam tentunya harus memperbanyak jumlah pabrik alas kaki lagi.